Senin, 10 Januari 2011

Jersey sebagai sumber dana

Jersey atau lazim kita sebut kostum merupakan sebuah elemen penting dalam pertandingan sepakbola. Kostum merupakan pembeda antara dua klub yang bertanding serta wasit, tentu saja. selain itu kostum merupakan sumber dana bagi klub melalui penjualan merchandise serta kontrak sponsor tim. Nilai kontrak sponsor pada jersey suatu tim bervariasi, tentu saja sesuai dengan image serta prestasi klub tersebut.


Di eropa, klub yang memiliki image mendunia seperti Real Madrid atau Manchester United, memperoleh pundi-pundi yang besar dari sponsor yang terpampang di dada mereka. Man U konon memperoleh setidaknya 80 juta pounds dari sponsor mereka untuk empat musim. Keuntungan masih bertambah bila kita juga menghitung berapa juta orang yang membeli jersey Man U di seantero jagat.

Klub asia juga tidak mau kalah. Hampir semua klub mempunyai sponsornya masing-masing. Contohnya tidak usah jauh ke negara kaya, kita contoh saja tetangga kita, Thailand. Hampir semua klub sepakbola di negeri gajah putih memiliki sponsor. Klub papan atas seperti Muangthong United, Chonburi, atau Bangkok Glass berhasil memperoleh banyak dana segar dari kerjasama sponsorship dengan berbagai produk. Muangthong United, memperoleh dana cukup besar dari salah satu produk sepeda motor sebesar 100 juta baht untuk 3 tahun, atau sekitar 10 milyar rupiah per musimnya. Cukup menggiurkan bukan?




Bagaimana dengan Indonesia??? Yah profesionalisme sepakbola sepertinya masih sebatas retorika belaka. Hampir semua klub tidak memiliki sponsor. Padahal pangsa pasar yang ada sungguh besar. Bayangkan, sepakbola merupakan olahraga utama negeri ini. Setiap pertandingan hampir sesak semua stadion dipenuhi supporter. Sungguh disayangkan keuntungan-keuntungan tersebut masih belum dapat dimanfaatkan oleh klub lokal sebagai alternatif untuk melepaskan diri dari APBD. Hanya satu atau dua klub saja yang mandiri di negeri ini, sungguh terlalu.



Sabtu, 08 Januari 2011

See you Rene Desaeyere ....


Rene Desaeyere meninggalkan klub juara Liga Primer Thailand, Muangthong United. Kabar ini tentunya sangat mengejutkan bagi seluruh ultras Muangthong, mengingat prestasi pelatih asal Belgia tersebut selama melatih MTU. Berita ini seperti melunturkan berita baik beberapa hari sebelumnya tentang kerjasama sponsorship dengan Grand Sport senilai 10 juta baht atau berita transfer antar klub. Namun berita ini belum dirilis oleh situs resmi MTU, semoga klub segera memberikan pernyataan resmi mengenai berita tersebut.

Premier League: siapa pun sudah tau

Premier League, saat terlintas kata itu tentu kita akan ingat sosok seperti Fabregas, Lampard, Rooney, atau Gerrard. Ya, siapa pun sudah familiar dengan nama-nama tersebut. Merekalah "artis" lapangan hijau di Inggris sana. Setiap minggunya banyak diantara kita yang menantikan permainannya.


Namun bagaimana dengan "premier league" di sekitar kita? Ya, sore ini adalah pembukaan LPI, Liga premier Indonesia? Hmm konsep liga ini sebenarnya cukup menarik. Mencoba melepaskan diri dari "kebiasaan" klub-klub pada liga yang sudah ada, dan mencoba bertindak profesional di segala aspek.

Publik sepakbola negeri ini rupanya masih "demam" sepakbola. Namun jenis apa demam yang menyerang belum dapat diidentifikasi. Semoga saja bukan fase kritis seperti pada iklan DBD di tivi. Permainan cantik timnas di ajang antar kampung asia tenggara ternyata telah membius banyak kalangan, entah tua entah muda, entah lelaki entah perempuan...semuanya seakan hanyut dalam kecintaan akan olahraga dan tentunya sosok yang ada di dalamnya. Yah apapun hasilnya di turnamen kemarin, banyak pihak yang berharap inilah momentum kebangkitan sepakbola nasional.


Kembali ke LPI, liga ini dibuka dengan pertandingan antara Ksatria XI Solo vs Persema Malang. Persema sendiri merupakan mantan kekasih dari PSSI di liga super. Namun karena alasan konsep LPI yang lebih jelas dan menjanjikan dalam aspek profesionalitas untuk lepas dari APBD, persema memutuskan "talak tilu" dengan liga super dan bermain di liga oposisi (mungkin kata orang sebelah disebut Liga Pembangkang).


Sengketa tentu akan muncul dan banyak konsekuensi yang harus dihadapi oleh pembesar sepakbola di negeri ini untuk dengan arif dan bijak duduk bersama demi kemajuan sepakbola nasional. Namun apakah itu mungkin? Saya rasa kita harus terus menunggu.....semoga.